siang itu aku berjalan jalan di pematang sawah dibawah terik matahari di sebuah desa di klaten, tanah disawah tampak retak retak seolah tak pernah disentuh air, kutanyakan pada seorang petani disana, udah seberapa lama musim kemarau pak, hampir setahun, jawab petani tersebut, aku pun terheran heran, karena barusan kulihat ada truk sedang mengangkat jerami dari hasil panen, artinya petani bisa panen walau musim kemarau, airnya dari mana pikirku "pengairan dari irigasi ya pak"selidik ku pada pak tani, dan jawaban yang tak terduga pun kudapat bahwa air didapat dari sumur sumur yg dibuat disawah dengan mengunakan pompa mesin, sementara air irigasi belum mendapat giliran karena air harus dikirim dari kabupaten lain, jelas pak tani panjang lebar. dalam hati ku mengagumi kegigihan orang jawa yang sangat kontras dengan orang orang dikampungku, padahal di kampung ku air melimpah sepanjang tahun, tapi kebanyakan sawah cuma bisa panen sekali setahun.
berhubung batik saat itu lagi tren akibat klaim malingsia esok harinya ku memutuskan jalan ke solo, rencananya mau borong batik di pasar klewer sebaga oleh oleh ntar kalo pulang, yg katanya harga disana murah murah, hihihihi.....saat berdesak desak dgn pelangan lain, ku melihat sebuah tas cantik yg unik, iseng bertanya pd penjual bahannya dari apa mas? "owh yang ini terbuat dari enceng gondok" jawab penjual dengan ramah,dia pun menjelaskan kerajinan tangan khas solo ini sering dibeli oleh bule sebagai cindera mata, kepikiran lagi dikampungku banyak enceng gondok kok malah bikin gondok,hihihi...
setelah puas berkeliling kembali kerumah disuguhi dengan hidangan jamur menurut penjelasan sang ibu, jamur tersebut ditanam sendiri oleh adik ibu tsb, hasil panen katanya dijual disupermarkat, hihihi.....dasar aku emang udik, padahal kalo dikampung ku jamur itu khan tumbuh sendiri dan cuma bisa dinikmati kalo lagi musim saja. coba saja di tempatku orang orang bisa membudidayakan jamur, pasti lebih bagus hasilnya, karena tidak ditanam pun bisa tumbuh sendiri apalagi kalo dibudidayakan. (mimpi mode = on)
hari hari selanjutnya ku dihujani dengan kekaguman pada hal hal yang tak kudapati ditempat asalku, berikutnya ibu ibu yang lagi ngumpul, akh,,,pikirku mereka nich cuma bergosip doank kayak ibu ibu ditempatku untuk menghabiskan waktu, tapi lagi lagi ku dibuat takjub, ternyata ibu ibu tersebut ngerumpi sambil membuat tas tas cantik untuk dijual keluar daerah, sungguh kreatifitas yang sulit ditemukan ditempatku, dan banyak hal lagi yang membuat ku kagum yang tentunya kalo diketik bisa patah nich jari, hihihi......
tulisan ini kubuat sekedar mengingatkan ku kembali akan kegigihan dan kreatifitas orang jawa,andai jiwa mereka bisa ditularkan dengan pemuda pemuda dikampungku, yang kebanyakan dari mereka hanya bisa berpangku tangan,
aku suka yg ini..
BalasHapusEmank hbis main dari jawa ya bro..
BalasHapusiya brur....ntar kalo aku ke jawa lagi singgah ke rumah mu ya, hehe...
BalasHapus